Rabu, 25 April 2012

Manajemen Pemasaran



Profil dan Reputasi “Bakso Kota Cak Man”

Add caption
Jika orang mengenal rendang Padang, pempek Palembang, dan gudeg Jogya, maka untuk bakso, masyarakat akan mengatakan ada dua jenis, yakni bakso-Malang dan bakso-Solo. Memang sejak lama kedua daerah ini dikenal dengan makanan khasnya berupa bakso, terutama Malang. Berbicar` mengenai bakso-Malang, ada beberapa nama usaha bakso yang pernah dikenal masyarakat, namun untuk kurun waktu sepuluh tahun belakangan ini orang akan mengatakan “BaksoKota Cak Man” telah memiliki brand-name yang kuat. Hal ini terbukti dari :
  1. Satu-satunya perusahaan penjual bakso yang memiliki 11 outlet hanya di Malang saja, yang kotanya relatif tidak besar. Hal ini menunjukkan bahwa produknya telah memenuhi cita-rasa masyarakat luas,
  2. Masyarakat Malang pada umumnya menjamu tamu, kerabat atau relasi bisnisnya yang berasal dari daerah lain untuk menikmati kelezatan Bakso Kota Cak Man, termasuk beberapa selebritis ibukota (komentar dan tanda-tangan para selebritis diabadikan dalam beberapa pigora ditempelkan pada dinding di gerai-pusat), dan
  3. Banyak mahasiswa berasal dari berbagai daerah lain yang telah menyelesaikan kuliah pada 3 PTN (Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negara Malang) dan beberapa PTS terkenal termasuk beberapa Balai Pendidikan & Latihan Kerja (BPLK) milik pemerintah, kembali ke daerahnya masing-masing atau mereka bekerja tersebar di kota-kota besar seluruh Indonesia telah mengenal rasa dan menjadi fanatik terhadap “Bakso Kota Cak Man” meskipun berasal dari berbagai etnis. Artinya, kelezatan “Bakso Kota Cak Man” telah terbukti dapat memenuhi selera konsumen dari berbagai kalangan baik tua-muda, beragam profesi dari mulai pelajar-mahasiswa, pebisnis sampai selebritis. Dengan kata lain, peluang pasar Bakso Kota Cak Man tidaklah diragukan lagi terutama untuk ibu kota provinsi atau kota besar lainnya, kota-dagang dan kota-pelajar.
Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa ketika perusahaan ini memulai melakukan usahanya dalam bentuk penjualan berformat waralaba pada akhir 2004, dalam waktu kurang lebih dua tahun yakni sampai dengan akhir tahun 2007, ada beberapa pemilik modal yang telah membeli hak waralaba dengan membuka di Jakarta, Makassar, Surabaya, Batam, Kediri, Samarinda, Manado, Ternate dan kota lainnya termasuk kota Malang sendiri. Sementara itu, sampai sekarang, ada beberapa permohonan dari kota-kota di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa yang sedang dalam proses seleksi dan penyelesaian perjanjiannya.
Sesuatu yang menarik adalah ada beberapa pemodal di Jakarta, Batam, Jakarta dan Surabaya yang telah memiliki satu outlet ternyata ingin mengajukan permohonan lagi untuk membuka outlet baru di tempat yang lain. Bahkan, ada satu keluarga memiliki lebih dari 10 outlet yang tersebar di Jakarta, Manado, Balikpapan dan Bandar Lampung. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar investasi dalam bentuk memegang hak penjualan “Bakso Kota Cak Man” memberikan imbal-hasil (returns) yang memuaskan bagi para terwaralaba (franchisee). Sesuatu yang fenomental yang dilakukan oleh Bakso Kota Cak Man adalah ketika menerima Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai pembuat Bakso Terbesar di Dunia dengan diameter 165 centimeter pada tanggal 8 Juli 2007 bertempat di ITC Super Mega Grosir, Surabaya.







Analisis Segmentasi Pasar “Bakso Kota Cak Man”

1.      Segmentasi Geografis
Bakso Kota Cak Man berada di daerah dengan konsentrasi konsumen yang tinggi. Seperti di stasiun kota baru, yang merupakan lokasi yang berada di pusat kota Malang yang memiliki akses langusng ke Balai Kota, Tugu Malang, Taman Rekreasi Kota Malang (tarekot), dan beberapa sekolah hingga lembaga bimbingan belajar. Selain itu, cabang Bakso Kota Cak Man juga berada di wilayah Soekarno-Hatta yang merupakan pusat keramaian. Bakso Kota Cak Man memiliki 11 outlet di Kota Malang dan sebanyak 82 franchise yang tersebar di seluruh Indonesia.

2.      Segementasi Demografis
a.       Usia dan Siklus Hidup
Pelanggan Bakso Kota Cak Man tidak memiliki spesifikasi khusus dalam hal usia dan siklus hidup, karena bakso ini dapat dinikmati siapa saja, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa dan lanjut usia.
b.      Jenis Kelamin
Produk makanan dari Bakso Kota Cak Man dapat dinikmati oleh Laki-laki maupun perempuan. Sehingga siapa pun dapat mencobanya.
c.       Kelas Sosial
Bakso Kota Cak Man tidak memiliki pangsa pasar tertentu dalam memasarkan produknya. Pelanggan bisa datang dari kalangan pelajar, mahasiswa, pengusaha, hingga selebritis. Hal ini membuktikan bahwa semua orang dapat menikmati bakso tersebut dengan harga yang terjangkau.
d.      Generasi
e.   :    Pendapatan

3.      Segmentasi Psikografis
Pelanggan Bakso Kota Cak Man diantaranya adalah orang yang gemar melakukan wisata kuliner dan pecinta bakso.

4.      Segmentasi Perilaku
Masyarakat Malang pada umumnya menjamu tamu, kerabat, atau relasi bisnisnya yang berasal dari daerah lain untuk menikmati kelezatan Bakso Kota Cak Man, termasuk beberapa selebritis ibukota, bahkan komentar dan tanda tangan mereka diabadikan dalam beberapa pigura yang ditempelkan pada dinding di gerai pusat. Selain itu, konsep penjualannya dengan menggunakan konsep prasmanan. Sehingga, pelanggan tidak harus membeli bakso satu porsi, tetapi dapat mengambil dan memilih sendiri isi bakso yang diinginkan. Variasi isi baksonya antara lain: bakso/ pentol halus, pentol kasar, goreng bulat, goreng panjang, goreng usus, paru goreng, usus, kikil, sate telur, tahu, mie, dan lain-lain  Bakso Kota Cak Man tidak hanya menyediakan menu bakso saja, tetapi juga aneka jus dan softdrink sebagai pelengkap makan bakso.

Beberapa gambar Bakso Kota Cak Man

Bakso Cak Man memenangkan rekor muri


Salah satu Franchise “Bakso Kota Cak Man”

Suasana customer “Bakso Kota Cak Man”

 Video tentang "Bakso Kota Cak Man"



DESTY FITRIA AMANAH
115020300111111
CA