Profil dan Reputasi “Bakso Kota Cak Man”
Add caption |
Jika orang mengenal rendang
Padang, pempek Palembang, dan gudeg Jogya, maka untuk bakso, masyarakat akan
mengatakan ada dua jenis, yakni bakso-Malang dan bakso-Solo. Memang sejak lama
kedua daerah ini dikenal dengan makanan khasnya berupa bakso, terutama Malang.
Berbicar` mengenai bakso-Malang, ada beberapa nama usaha bakso yang pernah
dikenal masyarakat, namun untuk kurun waktu sepuluh tahun belakangan ini orang
akan mengatakan “BaksoKota Cak Man” telah memiliki brand-name yang kuat. Hal
ini terbukti dari :
- Satu-satunya
perusahaan penjual bakso yang memiliki 11 outlet hanya di Malang saja,
yang kotanya relatif tidak besar. Hal ini menunjukkan bahwa produknya
telah memenuhi cita-rasa masyarakat luas,
- Masyarakat Malang
pada umumnya menjamu tamu, kerabat atau relasi bisnisnya yang berasal dari
daerah lain untuk menikmati kelezatan Bakso Kota Cak Man, termasuk
beberapa selebritis ibukota (komentar dan tanda-tangan para selebritis
diabadikan dalam beberapa pigora ditempelkan pada dinding di gerai-pusat),
dan
- Banyak
mahasiswa berasal dari berbagai daerah lain yang telah menyelesaikan
kuliah pada 3 PTN (Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang,
Universitas Islam Negara Malang) dan beberapa PTS terkenal termasuk beberapa
Balai Pendidikan & Latihan Kerja (BPLK) milik pemerintah, kembali ke
daerahnya masing-masing atau mereka bekerja tersebar di kota-kota besar
seluruh Indonesia telah mengenal rasa dan menjadi fanatik terhadap “Bakso
Kota Cak Man” meskipun berasal dari berbagai etnis. Artinya, kelezatan
“Bakso Kota Cak Man” telah terbukti dapat memenuhi selera konsumen dari
berbagai kalangan baik tua-muda, beragam profesi dari mulai
pelajar-mahasiswa, pebisnis sampai selebritis. Dengan kata lain, peluang
pasar Bakso Kota Cak Man tidaklah diragukan lagi terutama untuk ibu kota
provinsi atau kota besar lainnya, kota-dagang dan kota-pelajar.
Hal ini terbukti dari kenyataan
bahwa ketika perusahaan ini memulai melakukan usahanya dalam bentuk penjualan
berformat waralaba pada akhir 2004, dalam waktu kurang lebih dua tahun yakni
sampai dengan akhir tahun 2007, ada beberapa pemilik modal yang telah membeli
hak waralaba dengan membuka di Jakarta, Makassar, Surabaya, Batam, Kediri,
Samarinda, Manado, Ternate dan kota lainnya termasuk kota Malang sendiri.
Sementara itu, sampai sekarang, ada beberapa permohonan dari kota-kota di Pulau
Jawa maupun di luar Pulau Jawa yang sedang dalam proses seleksi dan
penyelesaian perjanjiannya.
Sesuatu yang menarik adalah ada
beberapa pemodal di Jakarta, Batam, Jakarta dan Surabaya yang telah memiliki
satu outlet ternyata ingin mengajukan permohonan lagi untuk membuka outlet baru
di tempat yang lain. Bahkan, ada satu keluarga memiliki lebih dari 10 outlet
yang tersebar di Jakarta, Manado, Balikpapan dan Bandar Lampung. Hal ini
menunjukkan bahwa memang benar investasi dalam bentuk memegang hak penjualan
“Bakso Kota Cak Man” memberikan imbal-hasil (returns) yang memuaskan bagi para
terwaralaba (franchisee). Sesuatu yang fenomental yang dilakukan oleh Bakso
Kota Cak Man adalah ketika menerima Piagam Penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia sebagai pembuat Bakso Terbesar di Dunia dengan diameter 165 centimeter pada tanggal 8 Juli
2007 bertempat di ITC Super Mega Grosir, Surabaya.
Analisis Segmentasi Pasar “Bakso Kota Cak Man”
1.
Segmentasi
Geografis
Bakso Kota Cak
Man berada di daerah dengan konsentrasi konsumen yang tinggi. Seperti di
stasiun kota baru, yang merupakan lokasi yang berada di pusat kota Malang yang
memiliki akses langusng ke Balai Kota, Tugu Malang, Taman Rekreasi Kota Malang
(tarekot), dan beberapa sekolah hingga lembaga bimbingan belajar. Selain itu,
cabang Bakso Kota Cak Man juga berada di wilayah Soekarno-Hatta yang merupakan
pusat keramaian. Bakso Kota Cak Man memiliki 11 outlet di Kota Malang dan
sebanyak 82 franchise yang tersebar di seluruh Indonesia.
2.
Segementasi
Demografis
a.
Usia dan Siklus
Hidup
Pelanggan Bakso Kota Cak Man tidak memiliki
spesifikasi khusus dalam hal usia dan siklus hidup, karena bakso ini dapat
dinikmati siapa saja, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa dan lanjut
usia.
b.
Jenis Kelamin
Produk makanan dari Bakso Kota Cak Man dapat
dinikmati oleh Laki-laki maupun perempuan. Sehingga siapa pun dapat mencobanya.
c.
Kelas Sosial
Bakso Kota Cak Man tidak memiliki pangsa pasar
tertentu dalam memasarkan produknya. Pelanggan bisa datang dari kalangan
pelajar, mahasiswa, pengusaha, hingga selebritis. Hal ini membuktikan bahwa
semua orang dapat menikmati bakso tersebut dengan harga yang terjangkau.
d.
Generasi
e. :
Pendapatan
3.
Segmentasi
Psikografis
Pelanggan Bakso
Kota Cak Man diantaranya adalah orang yang gemar melakukan wisata kuliner dan
pecinta bakso.
4.
Segmentasi
Perilaku
Masyarakat
Malang pada umumnya menjamu tamu, kerabat, atau relasi bisnisnya yang berasal
dari daerah lain untuk menikmati kelezatan Bakso Kota Cak Man, termasuk
beberapa selebritis ibukota, bahkan komentar dan tanda tangan mereka diabadikan
dalam beberapa pigura yang ditempelkan pada dinding di gerai pusat. Selain itu,
konsep penjualannya dengan menggunakan konsep prasmanan. Sehingga, pelanggan
tidak harus membeli bakso satu porsi, tetapi dapat mengambil dan memilih
sendiri isi bakso yang diinginkan. Variasi isi baksonya antara lain: bakso/
pentol halus, pentol kasar, goreng bulat, goreng panjang, goreng usus, paru
goreng, usus, kikil, sate telur, tahu, mie, dan lain-lain Bakso Kota Cak Man tidak hanya menyediakan
menu bakso saja, tetapi juga aneka jus dan softdrink
sebagai pelengkap makan bakso.
Beberapa gambar Bakso Kota Cak Man
Bakso Cak Man memenangkan rekor muri |
Salah satu Franchise “Bakso Kota Cak Man”
|
|
Video tentang
"Bakso Kota Cak Man"
DESTY FITRIA AMANAH
115020300111111
CA